Monday, February 9, 2015

Android One Indonesia

Android One merupakan ponsel android dengan harga terjangkau namun berkualitas tinggi yang secara khusus dirancang oleh Google untuk pasar negara berkembang. Untuk mensukseskan langkahnya , Google menggandeng para pemain lokal. Jadi Android One tidak akan diusung oleh brand brand internasional seperti Samsung, LG, dan seterusnya.

Android One bukan sekedar ponsel murah . Indonesia bukan Negara tempat pertama kalinya Android One dipasarkan. Pada September 2014, India menjadi tempat kelahiran Android One. Sundar Pichai selaku Senior Vice President Google kala itu menyatakan Android One dibuat agar semakin banyak orang bisa menggunakan smartphone. Karena faktanya, meskipun sudah ada 1,75 miliar orang di dunia maya sudah memiliki smartphone, mayoritas dari populasi dunia yang mana lebih dari 5 miliar orang, belumlah memilikinya.  

Dengan Android One, sepertinya Google juga berharap bisa menghapus citra bahwa ponsel Android lokal itu kurang baik. Android One dirancang supaya user memiliki pengalaman penggunaan yang cukup baik.

Ambisi Google cukup jelas. Jika Android One sukses , maka Google bisa mengambil kembali pangsa pasar besar yang telah diraih oleh para manufaktur Android di seluruh Asia, dimana mereka sering membuat Android murah yang kualitasnya juga murahan.

Google menggarap Android One dengan menggandeng sejumlah vendor lokal di masing masing negara terpilih. Google menyediakan spesifikasi rancangan hardware yang dibutuhkan,kemudian vendor yang bekerja sama tinggal mengimplementasikan sesua dengan konsep inti  yang sudah diberikan.

Piranti keras tersebut menjadi perhatian utama Google, karena piranti keras tersebut merupaupakan salah satu bagian yang mempengaruhi harga Smartphone.Menurut Google ada 3 hal yang menghambat kepemilikan smartphone berkualitas di negara berkembang : Pertama,soal piranti keras itu sendiri, karena bahkan smartphone untuk pengguna pemula sekalipun masih sulit didapatkan. Kedua,banyak orang yang tidak bisa mengakses piranti lunak Android dan aplikasi terbaru. Ketiga, adalah tidak banyak orang yang smartphonenya bisa mendukung koneksi data yang mumpuni dan mahalnya biaya koneksi internet meskipun sudah tersedia layanan 3G dan 4G.

Jadi intinya , meskipun berharga murah , Google berjanji menyediakan update secara berkelanjutan jika ada piranti lunak resmi yang digulirkan olehnya. Ini berbeda dengan ponsel Android murah yang biasa ditawarkan oleh pabrikan lokal umumnya dimana update software tidak begitu diperhatikan  dan merupakan tanggung jawab pabrikan.

Android Lokal di Indonesia
Tiga Android One di Indonesia : Evercoss One X, Mito Impact , dan Nexian Journey dipasarkan dengan harga serupa. Spesifikasi yang dibenamkan kedalamnya pun setara. Layar ukuran FWVGA 4,5inch, processor Quadcore 1,3GHz dan RAM 1 GB, kemudian kamera depan 2 Megapiksel serta kamera utama 5 Megapiksel. Sehingga sedikit kemungkinan terjadi persaingan antar sesama perangkat Android One.



Sayangnya smartphone ini hanya dijual secara onine. Ini sebenarnya kurang sejalan dengan tujuan Android One yang ingin menyasar ke Entry Level. Perdagangan online buat sebgaian orang memang lebih simple, tapi di Indonesia mungkin kondisinya akan sama seperti di India. Studi kasus  penjualan Android One di India, tidak banyak yang tertarik untuk bertransaksi online. Bahkan, perkiraan industri mengatakan bahwa hanya 12% dari penjualan smartphone yang dilakukan melalui toko toko online di India. Dan tidaknya mengguyur pasar fisik atau jalur tradisional menjadi kesalahan strategi pemasaran.





Kabarnya, Micromaxx, Karbonn dan Spice yang memiliki produk Android One kini memutuskan untuk mendistibusikannya ke toko toko fisik meskipun banyak yang diantaranya tidak begitu senang karena mereka tidak diikutisertakan saat peluncuran perdana dan margin keuntungan yang diberikan sangat kecil, yaitu hanya 3-4 persen saja.





Xiaomi yang memang dari awal menjual produknya melalui online store, di Indonesia nyatanya banyak produknya berada di toko toko fisik. Ini menandakan ahwa jika hanya mengandalkan toko online maka penyerapan produknya akan lambat. Tapi sebagai langkah awal, penjualan melalui toko online boleh dicoba. Sebab produsen akan lebih mudah mengetahui seberapa besar minat calon pembeli. Apalagi jika program pre-order ternyata suskes. Ini bisa mengikuti cara Xiaomi yang dikenal dengan metode flash sale nya.

Android One bisa menjadi angin segar bagi pabrikan lokalyang kelihatannya sudah mulai gontai diterjang para pemain besar. Dan jika ternyata sukses, bukana tidak mungkin pemain lokal lainnya akan berlomba mendapatkan pinangan Google untuk memasarkan Android One tahap dua.   

Sunday, April 15, 2012

ITB dan RIM Membangun Pusat Inovasi RIM di ITB

Bandung,  ITB dan RIM pada 3 Maret 2012 lalu menandatangani LOI (Letter of Intent) di aula timur ITB untuk menjalin kemitraan dalam rangka membangun pusat inovasi RIM di ITB. Inisiatif ini akan melibatkan kerja sama dengan universitas lain di Indonesia yang berpartisipasi dalam Blackberry Academic Program untuk menjadi pusat inovasi RIM pertama di ASEAN.



LOI tersebut  ditandatangi oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Inovasi ITB, Professor Wawan Gunawan Abdulkadir, dan Presiden Direktur PT RIM Indonesia, Andy Cobham, disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa , dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Mackenzie Clugston.

Tujuan kerja sama ini adalah agar perguruan tinggi dapat mendidik mahasiswa Indonesia dalam pengembangan aplikasi mobile. Selain itu, kerja sama ini juga bisa menjadi batu loncatan karir serta ketrampilan untuk menciptakan dan membangun usaha baru yang difokuskan pada pengembangan aplikasi.

Gagasan ini didasarkan pada hasil kerja sama yang telah dilakukan RIM dengan lebih dari 50 akademi, universitas , dan sekolah di seluruh Indonesia melalui Blackberry Academic Programme.

Monday, April 9, 2012

XL Permudah Pelanggan Kontrol Pemakaian Layanan Data


Seiring terus meningkatnya pelanggan yang meamanfaatkan layanan data dan internet, maka berbagai inovasi diterapkan XL axiata untuk menunjang hal itu. Terobosan inovatif terbaru yang diperkenalkan oleh XL antara lain fasilitas cek kuota internet dan otomatisasi setting internet.

Fasilitas cek kuota sudah dimulai sejak Januari 2012, fasilitas ini berfungsi membantu pelanggan dalam mengontrol secara mandiri atas pemakaian layanan data dan internetnya. Melalui fasilitas ini, pelanggan bisa secara langsung melakukan pengecekan secara mandiri atas kuota layanan internetnya. Ada 3 cara , yaitu : melalui *123#, SMS, dan web/wap.

Sejak diluncurkannya fasilitas ini,keberhasilan dalam pengecekan yang sebelumnya hanya 60% pun meningkat menjadi 97%. Jumlah akses per hari terhadap info quota melalui *123# : 70.000, SMS : 6000, web/wap : 750.000.

Sumber : tabloid PULSA edisi 231 th IX/2012/4-17 April