Seperti dilansir oleh Kompas.com, Demo yang dilakukan Pihak Serikat Pekerja Telkomsel (Sepakat) sejak 10/11/2011 lalu dalam menuntut kenaikan gaji diyakini tidak akan mengganggu kualitas layanan pelanggan. Aksi ini merupakan akumulasi kekecewaan karyawan pada manajemen yang tidak menepati Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2 yang disepakati tahun lalu.
Serikat pekerja menilai, manajemen Telkomsel telah ingkar janji terkait Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Indra Yana selaku kuasa hukum serikat pekerja, seperti dilansir Tribunnerws.Com, bahwa sebanyak 4.000 karyawan tetap Telkomsel akan melakukan mogok nasional mulai hari Kamis (10/11/2011). Pihaknya telah mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja mulai 8 November 2011. "Mogok kerja akan dilakukan selama satu bulan penuh," ungkap Indra kepada Kontan, Selasa (8/11/2011). Dia menuturkan, serikat pekerja tersebut menuntut 3 (Tiga) poin yang tertuang dalam PKB periode 2008-2010.
Pertama, penyesuaian kesejahteraan agar disesuaikan berbasis inflansi di Indonesia.Kedua, bantuan kesehatan saat pensiun. Sedangkan poin ketiga, bantuan ponsel terhadap karyawan Telkomsel.
"Sepanjang 2008-2010, kesepakatan ini sama sekali tidak dilaksanakan oleh manajemen Telkomsel," urai Indra. Sumber Kontan dari karyawan Telkomsel menuturkan, sejak delapan tahun lalu hingga sekarang gaji pokoknya tidak pernah naik.
Adapun gaji pokok per bulan selama dia menjabat sebagai manager sejak delapan tahun lalu stagnan yakni mencapai Rp 8 juta per bulan. Ia menerima gaji kotor per bulan rata-rata Rp 13 juta-Rp 15 juta.
"Namun jumlah itu sama dari delapan tahun lalu," ungkap karyawan tersebut.
Pemerintah, khususnya Kementerian Kominfo tidak akan ikut campur terhadap masalah internal operator telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut.
“Terkait pemogokan karyawan Telkomsel, kami tidak akan ikut campur,”
kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto, di Jakarta, Rabu 9 November 2011 seperti dilansir oleh ViVaNews.Com. “Namun demikian, jangan sampai mogok mereka ini mengganggu layanan telekomunikasi,” ucapnya.
Gatot menyebutkan, jika sampai terjadi gangguan dan dampaknya cukup signifikan, pemerintah baru akan mengambil tindakan. “Harapan kami, aksi mogok besok jangan sampai mengganggu layanan,” ucapnya.
“Pemerintah akan mengambil tindakan jika aksi pemogokan mengganggu layanan telekomunikasi karena itu telah melanggar undang-undang layanan publik,” kata Gatot. “UU itu sendiri tidak hanya menyangkut lembaga negara, tetapi juga perusahaan swasta”.
Meski begitu, Gatot mengaku, pihaknya tidak mengetahui secara jelas apa yang menjadi permasalahan utama dari kisruh antara manajemen dan karyawan Telkomsel. “Saya nggak tahu masalahnya apa, tapi yang pasti, jangan sampai demonstrasi mengganggu masyarakat,” ucapnya.
Seperti dilansir oleh Kompas.com, Demo yang dilakukan Pihak Serikat Pekerja Telkomsel (Sepakat) diyakini tidak akan mengganggu kualitas layanan pelanggan. Pasalnya, pihak karyawan sudah mempersiapkan layanan bahkan hingga satu bulan ke depan. Menurut Ketua Daerah Pimpinan Wilayah Jawa Timur FX A W Setiawan yang menegaskan bahwa kualitas layanan di masing-masing wilayah sudah dipersiapkan secara khusus. dan diantisipasi hingga akhir tahun, kata Setiawan saat ditemui Kompas di depan kantor Gedung Telkom Pusat jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (10/11/2011).
Untuk tetap menjaga kualitas layanan pelanggan, pihak Sepakat telah menyiapkan seluruh perangkat maupun sumber daya manusia (SDM) baik di back office maupun front office. Untuk menjaga front office dan back office tersebut, pihak Telkomsel memakai karyawan outsourcing. Jumlahnya pun tidak besar. Khusus kantor besar Telkomsel hanya memerlukan sekitar 10 karyawan outsourcing.
Sedangkan kantor Grapari di tingkat kabupaten hanya memerlukan 5-6 karyawan outsorcing. Karyawan outsourcing tidak dianggap dan tidak masuk dalam Serikat Pekerja Telkomsel (Sepakat). "Yang bisa masuk Sepakat hanya karyawan tetap," jelasnya.
Secara terpisah, GM Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra juga mengatakan Manajemen Telkomsel menjamin sepenuhnya pelayanan kepada publik, tidak akan terganggu dengan adanya aksi mogok kerja nasional ini. Saat demonstrasi berlangsung, kondisi lalu lintas di jalan Gatot Subroto mulai dari perempatan Mampang-Kuningan tampak padat merayap. Pihak Kepolisian sudah menyiapkan pengamanan mulai depan Museum Dirgantara hingga sepanjang depan kantor Telkom Pusat.
Sumber : Kompas.Com, TribunNews.Com, VivaNews.Com