Para operator telekomunikasi Eropa tak mau ketinggalan untuk turut menjual iPad-Gadget terbaru besutan Apple tapi setelah belajar dari pengalaman memasarkan iPhone, mereka kini khawatir terhadap kebijakan Apple dan mulai berhati-hati melangkah demi melindungi jaringan yang telah dibangun dan profit atas resiko yang harus mereka tanggung. Kesuksesan iPhone menjadikan iPad sesuatu yang harus dimiliki karena gadget ini mungkin akan mengubah pasar perangkat tablet, dan karena menolak memasarkan iPad beresiko merusak masa depan bisnis iPhone bersama Apple. Tetapi banyak hal telah berubah semenjak pertengahan 2007 ketika para operator jaringan di Eropa sungguh bersemangat untuk melakukan diferensiasi atas bisnis mereka dan mendorong pemakaian mobile-internet, terlena atas kontrak eksklusif untuk mendistribusikan iPhone, terlalu banyak menyetujui batasan ketat yang ditentukan dari pihak Apple mulai dari subsidi handset sampai dengan periklanan. Saat ini operator melakukan pendekatan yang lebih hati-hati untuk memastikan bahwa iPad benar-benar akan membantu mereka menciptakan profit? Mereka ingin mencegah Apple mengambil semua keuntungan tidak hanya dari download mobile softwares, games, dan berbagai layanan melalui Application Store miliknya, dimana hal itu akan mengurangi peran operator hingga hanya menjadi sebuiah bahwa mereka yang dengan susah payah membangun dan berinvestasi pada jaringan tidak mendapatkan bagian atas 'jackpot' layanan data mobile. Akibatnya , Para Operator tersebut tidak terlalu berharap banyak atas iPad dengan menurunkan tawaran, kontrak,dan subsidi yang akan mereka berikan. Bagi operator, bisnis iPad kurang menarik daripada iPhon e ataupun smartphone karena mereka tidak akan memperoleh keuntungan dari voice call atau sms. Lagipula iPad sepertinya tak akan menjadi keunggulan kompetitif sebuah operator karena adanya peraturan perlindungan konsumer Eropa yang mempersulit Apple untuk membuat persetujuan distribusi eksklusif seperti yang dilakukannya di Amerika bersama AT&T. iPad mulai dipasarkan di Eropa akhir April.
Salah satu cara bagi operator untuk dapat melindungi profit dan jaringan mereka tidak akan melalui subsidi iPad seperti pada iPhone. Apple tak hanya men-charge operator lebih mahal atas iPhone daripada smartphone lainnya, perusahaan ini juga mendikte seberapa besar subsisdi operator bagi konsumer. Subsidi akan mendorong sales iPhone, tapi juga mengurangi margin keuntungan operator. Tapi iPad mungkin akan dijual tanpa subsidi, karena sepertinya penjualannya akan lebih sedikit daripada dan masih merupakan niche product. Saat ini masih merupakan awal bagi perkembangan netbook dan tabletPC seperti iPad, sehingga para operator masih dalam fasa eksperimen terhadapa harga dan subsidi untuk mencari tahu apa yang masuk akal. Operator juga berusaha meningkatkan nilai layanan dengan mengambil bagian pada pasar aplikasi perangkat bergerak. Contohnya France Telecom yang baru-baru ini mendirikan application storenya, sedangakan sebanyak 24 operator lain berencana membuat sebuah open-platform untuk menjalankan aplikasi pada seluruh perangkat bergerak guna menyaingi Apple. iPad menjadi sebuah simbol tantangan utama yang harus dihadapi para operator saat ini. Mereka harus mengetahui bagaimana memperoleh sedikit keuntungan dari beerbagai macam perangkat yang terhubung ke jaringan telekomunikasi, sambil mempertahankan daya saing dan berusaha untuk tidak menjadi hanya seratekadar sebuah pipa penyalur data.
Kekhawatiran lain adalah bahwa konsumer akan menjadi kecanduan memakai layanan data yang berat seperti video streaming dimanapun, yang akan mengakibatkan jaringan tersendat. Resiko tersebut menjadikan operator telekomunikasi mulai bertanya apakah masih masuk akal untuk menawarkan paket data unlimited dengan tarif flat bersama dengan iPad, sebanyak seperti pada iPhone. Mereka harus berhati-hati dalam menentukan besarnya keuntungan dalam sebuah kategori produk yang mereke masih belum tau bagaimana orang akan menggunakannya. Apple meluncurkan dua macam iPad pada akhir April, yang pertama adalah yang hanya akan memanfaatkan jaringan melalui fixed internet network atau wi-fi, dan berikutnya adalah yang memanfaatkan wi-fi dan jaringan 3G. Besarnya beban pada jaringan akan bergantung pada bagaimana orang akan menggunakan perangkat tersebut dengan terhubung pada jaringan telkomunikasi bergerak ketika di luar rumah dan memanfaatkan wi-fi ketika berada di rumah. Dengan layar yang lebar, beban video streaming dengan iPad akan luar biasa, tekanan beban pemakaian data pada iPad kemungkinan akan membuat para operator jaringan telekomunikasi berpikir ulang untuk membundling dengan paket unlimited data bertarif flat. Mereka harus memperhatikan apakah hal itu merupakan model bisnis yang layak dipertahankan, karena jaringan memiliki batasan besarnya kapasitas data yang bisa dilewatkan meski mereka sangat yakin akan besarnya kapasitas yang dimiliki jaringannya saat ini. ( Reuters )